Jumat, 11 Juni 2010

Afsel & Meksiko Akhirnya Berbagi Angka


VIVAnews - Laga pembuka Piala Dunia 2010 di Grup A yang mempertemukan tuan rumah Afrika Selatan (Afsel) menghadapi Meksiko berakhir. Kedua tim akhirnya hanya bermain imbang dengan skor 1-1.

Bermain di Soccer City Stadium, Johannesburg, Jumat 11 Juni 2010, sempat tertekan di babak pertama, Afsel justru unggul terlebih dahulu pada menit ke 55.

Siphiwe Tshabalala adalah pemain yang membuat publik Afsel bersorak terlebih dahulu. Tshabalala sukses melesakkan golnya lewat kaki kirinya.

Tidak butuh waktu lawa Meksiko menyamakan kedudukan. Lewat gol Rafael Marquez pada menit 79, El Tri berhasil membuat skor imbang 1-1.

Sejak pertengahan babak kedua, kedua tim terus bermain terbuka. Afsel terus menekan jantung pertahanan Meksiko. Namun, sampai pertandingan berakhir, kedudukan 1-1 tetap tidak berubah.

Susunan pemain

Afrika Selatan: Itumeleng Khune, Bongani Khumalo, Aaron Mokoena, Lucas Thwala (Tsepo Masilela), Siboniso Gaxa, Kagisho Dikgacoi, Reneilwe Letsholonyane, Katlego Mphela, Steven Pienaar (Bernard Parker), Siphiwe Tshabalala, Teko Modise.

Meksiko: Oscar Perez, Francisco Rodríguez, Ricardo Osorio, Carlos Salcido (Cuauhtémoc Blanco), Paul Aguilar (Andrés Guardado), Rafael Marquez, Gerardo Torrado, Efrain Juarez, Carlos Vela, Guillermo Franco (Javier Hernández), Giovani Dos Santos.

DIABETES DALAM KEHAMILAN

DIABETES DALAM KEHAMILAN

PENYAKIT GULA (DIABETES MELLITUS)
Penyakit gula darah merupakan kelainan herediter dengan cirri insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi, berkurangnya glikogenisis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolic dan hormonalpada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
Kemungkinan diabetes dalam kehamilan lebih besar bila:
a) Umur sudah mulai tua
b) Multiparitas
c) Gemuk (obesitas)
d) Ada anggota keluarga sakit diabetes (herediter)
e) Anak lahir dengan berat badan besar (diatas 4 kg)
f) Ada sejarah lahir mati dan anak besar
g) Sering abortus
h) glukosuria


KLASIFIKASI
 Kelas A : diabetes kimiawi, disebut juga diabetes laten, subklinis atau diabetes kehamilan, tes toleransi glukosa tidak normal. Penderita tidak memerlukan insulin, cukup diobati dengan diet saja. Prognosis bagi ibu dan anak baik.
 Kelas B : diabetes dewasa, diketehui secara klinis setelah umur 19 tahun dan berlangsung kurang dari 10 tahun, dan tidak disertai kelainan pembuluh darah.
 Kelas C : diabetes yang diderita antara 10 – 19 tahun, atau timbul pada umur antara 10 – 19 tahun, dan tidak ada kelainan pembuluh darah.
 Kelas D : diderita sejak umur 10 tahun, lama 20 tahun, disertai kelainan pembuluh darah seperti arteriosklerosis pada retina dan tungkai, dan retinitis.
 Kelas E : diabetes disertai perkapuran pada pembuluh-pembuluh darah panggul, termasuk arteria uterine.
 Kelas F : diabetes dengan nefropatia termasuk adanya glomerulus dan piolonefritis.

Diabetes anak remaja (juvenilis) : diabetes yang diderita sejak anak-anak atau remaja. Karena sedikit atau tidak ada insulin endogen, cenderung timbul keto-asidosis.

Prediabetik : penderita tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit, walaupun sejak semula ia sudah mempunyai dasar kelainan anatomic dan metabolic. Gejala penyakit baru timbul apabila terjadi suatu sesuatu yang memberatkan seperti kehamilan, infeksi, kegemukan, gangguan gizi, neoplasma, emosi, pengobatan, dll.


PENGARUH KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS PADA DIABETES
Pengaruh Kehamilan
1. Kehamilan dapat menyebabkan status prediabetes menjadi manifes.
2. Hiperemesis gravidarum dapat mengubah metabolismus hidrat arang.
3. Pemakaian glikogen bertambah karena miometrium dan jaringan-jaringan lain bertambah.
4. Janin yang tumbuh makin lama makin banyak memerlukan bahan makanan termasuk hidrat arang.
5. Adanya prankeas dan adrenal janin yang sudah berfungsi in utero.
6. Meningkatnya metabolisme basal dengan pertukaran zat yang lebih cepat dan hati ibu mengurangi banyak glikogen cadangan.
7. Sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim insulinase dalam plasenta.
8. Khasiat insulin dalam kehamilan dikurangi oleh plasenta laktogen, dan mungkin juga oleh estrogen dan progesteron.

Pengaruh Persalinan
Kegiatan otot rahim dan usaha meneran mengakibatkan pemakaian glukosa lebih banyak, sehingga dapat terjadi hipoglikemia, apalagi jika ibu muntah-muntah.

Pengaruh Nifas
Laktasi menyebabkan keluarnya zat-zat makanan, termasuk hidrat arang dari tubuh ibu.

PENGARUH DIABETES PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS
Pengaruh Dalam Kehamilan
Dalam kehamilan diabetes dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:
1. Abortus dan partus prematurus
2. Pre-eklamsi
3. Hidramnion
4. Kelainan letak janin
5. Insufisiensi plasenta


Pengaruh Dalam Persalinan
Penyulit yang sering dijumpai dalam persalinan ialah:
1. Inersia uteri dan atonia uteri
2. Distosia bahu karena anak besar
3. Kelahiran mati
4. Lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan, termasuk SC
5. Lebih mudah terjadi infeksi
6. Angka kematian maternal lebih tinggi

Pengaruh Dalam Nifas
Diabetes labih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis, dan menghambat penyembuhan luka jalan lahir, baik rupture perinea maupun luka episiotomy.



PENGARUH DIABETES PADA BAYI
Diabetes mempunyai pengaruh tidak baik terhadap hasil konsepsi, dan dapat terjadi penyulit sebagai berikut:
1. Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan muda mengakibatkan abortus
2. Cacat bawaan terutama pada kelas D ke atas
3. Dismaturitas terutama pada kelas D ke atas
4. Janin besar (makrosomia) terutama pada kelas A sampai C
5. Kematian dalam kandungan, biasanya pada kelas D ke atas
6. Kematian neonatal
7. Kelainan neurologic dan psikologik di kemudian hari
8. Bayi dapat menjadi potensial mengidap penyakit gula

puisi kerinduan


KERINDUAN TANPA BATAS

Kerinduan tanpa batas menghantui hari-hariku menembus
alam dimensi pikiran ku…….
Kerinduan tanpa batas membawaku jatuh ke garis titik nadir
kehidupan ini….
Sepatah kata rindu yang terucap dari suara hati ku terbawa oleh angin malam dalam mimpi indah mu…..
Semakin berulang kali kata rindu terucap dalam benak ku,
semakin aku terbangun memikirkan mu….
Rasa rindu ini berkecamuk dalam sanubari ini membuat raga ini tak berdaya melawan bayang – bayang wajah mu yang selalu mengikuti ku….
Semakin hari rasa kerinduan ini merusak sayap-sayap patahku, Semakin aku terbang jauh ke langit ketujuh lalu jatuh terhempas kehadapanmu…
Sebuah kata rindu yang tidak dapat dilukiskan oleh seribu bait-bait syair seorang pujangga tanpa nama….
sebuah kata rindu yang tidak dapat diukir oleh seribu pahatan seorang seniman tanpa nama……………
biarlah senandung kisah rindu ini menemani khayalan ku…..
saat aku berbicara pada dinding – dinding kamar menyebut nama mu selalu…….

perasat memandikan bayi

Memandikan bayi
Persiapan alat : troli, korentang, bedak, bedak bayi, bak instrumen, handscoon, minyak telon, shampoo bayi, sabun bayi, sisir bayi, 3 gelas ( klorin, sabun, air bersih ), termometer aksila, kassa steril, air DTT, cucing berisi air DTT, tissue, bengkok, baju bayi bersih, celemek, tempat pakaian kotor, waslap 2, bak mandi berisi air hangat, handuk.
Persiapan lingkungan : matikan kipas angin, tutup tirai
Langkah :
1. Inform consent
2. Mempersiapkan peralatan mandi
3. Bentangkan handuk di atas meja
4. Bedong, pakaian bayi bersih, sarung tangan, sarung kaki
5. Dekatkan cucing yang berisi kapas air DTT, shampo bayi, sabun bayi dan bengkok
6. Pakai celemek, cuci tangan
7. Cek, apakah suhu air sudah sesuai, dengan menggunnakan punggung tangan / siku
8. Pakai handscoon
9. Ambil bayi dari ibunya
10. Baringkan bayi di atas meja, lepaskan bedong dan pakaian bayi, tetap ditutup, jaga agar suhu bayi tetap hangat
11. Lalu ukur suhu tubuh bayi dengan menggunakan termometer aksila ( 36,5 – 37,5 )
12. Setelah itu ambil bedong dan baju bayi yang kotor, diletakkan pada tempat baju kotor
13. Jaga agar suhu tubuh bayi tetap hangat
14. Ambil kapas DTT, bersihkan daerah mata, dari ujung mata ke arah hidung, buang ke bengkok
15. keringkan
16. Ambil waslap, basahi dengan air, bersihkan daerah rambut perlahan. Dilihat, apabila masih kotor, gunakan sabun bayi. Lalu bilas, dan keringkan
17. Ambil waslap, diberi sabun, bersihkan tubuh bayi sampai ke ujung kaki. Bilas, lalu keringkan
18. Ambil bayi, lalu bilas di bak, sambil diputar badannya dengan perlahan, digosok2, lalu keringkan
19. Setelah itu, pindahkan ke atas baju yang bersih, diberi minyak telon, bedak bayi, disisir
20. Observasi tali pusat, ambil kassa untuk mengganti kassa tali pusat
21. Lalu dipakaikan baju, sarung tangan dan kaki, kemudian bedong
22. Diberikan pada ibu dan siap disusui